Rabu, 25 Juli 2012

EVOLUSI BINTANG

Hai sahabat semua... ^_^
aku akan menguak fakta tentang bintang nih,,tepatnya "Evolusi Bintang" ..
Menurut Definisi nya :

Bintang adalah bola plasma yang berada dalam kesetimbangan hidrostatik, yang mengemisikan energinya sendiri melalui proses fusi nuklir.
            Evolusi bintang adalah rangkaian perubahan radikal yang dialami bintang selama masa hidupnya (masa dimana ia memancarkan cahaya dan panas). Evolusi bintang dipelajari melalui analisis hasil pengamatan ribuan bintang dengan usia yang berbeda-beda. Evolusi bintang adalah hasil dari serangkaian gaya secara teus-menerus antara tarikan gravitasi dan tekanan ke luar yang berasal dari pembangkitan energi nuklir.

Ini dia lebih lengkapnya mengenai EVOLUSI BINTANG :

Penelitian yang mendalam tentang bintang baru dilakukan saat Edwin Hubble berhasil mencipatakan sebuah teleskop super teliti pada abad ke-19 M. Barulah pada saat itu diketahui bagaimana alam semesta khususnya bintang terbentuk, beraktivitas dan akhirnya mati.
Bintang terbentuk pada awan-awan molekul raksasa, yaitu daerah-daerah yang padat akan debu dan gas. Awan ini kebanyakan terdiri dari hidrogen dengan sekitar 23–28% helium dan beberapa persen elemen berat. Komposisi elemen dalam awan ini tidak banyak berubah sejak peristiwa nukleosintesis Big Bang pada saat awal alam semesta. Ketika kehilangan kestabilannya, serpihan-serpihan dari awan-awan ini bisa runtuh di bawah gaya gravitasi dan membentuk protobintang. Apabila bagian intinya mencapai kepadatan dan suhu tertentu, fusi nuklir akan dipicu dan akan terbentuklah sebuah bintang deret utama (bintang katai) yaitu bintang menghabiskan sekitar 90% umurnya untuk membakar hidrogen dalam reaksi fusi yang menghasilkan helium dengan temperatur dan tekanan yang sangat tinggi di intinya.
Ketika kandungan hidrogen di teras bintang habis, teras bintang mengecil dan membebaskan banyak panas dan memanaskan lapisan luar bintang. Lapisan luar bintang yang masih banyak hidrogen mengembang dan bertukar warna merah dan disebut bintang raksaksa merah yang dapat mencapai 100 kali ukuran Matahari sebelum membentuk bintang kerdil putih.
Akhir dari sebuah bintang tergantung dari besar massanya. Bintang dengan masa kecil dari 1,5 kali massa Matahari (selanjutnya disebut limit Chandrasekar) atau sama kira-kira 1,4 kali massa Matahari menjadi Bintang Raksasa Merah. Kemudian mengerut secara bertahap menjadi bintang Katai Putih (White Dwarf). Dan akhirnya mati, disebut bintang katai hitam (Foster:2004). Bintang yang massanya satu hingga dua kali limit Chandrasekar akan menjadi bintang Maharaksasa Merah. Akibat gaya gravitasi yang besar bintang runtuh menindih intinya disertai ledakan dahsyat yang menghamburkan gas sisa ke angkasa. Perisyiwa ledakan ini disebut Supernova. Sisa supernova membentuk bintang Neutron yang tersusun oleh 99% neutron.
Untuk bintang yang massanya tiga kali limit Chandrasekar, sisa supernova membentuk Lubang Hitam (Black Hole). Dengan massa yang luar biasa padat dan memiliki gaya gravitasi yang sangat kuat. Tidak ada apapun yang dapat lolos termasuk gelombang elektromagnetik dari lubang hitam ini.
Gambar 3.1. Mekanisme evolusi bintang.

Lubang Hitam
Lubang hitam adalah sebuah pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencegah apa pun lolos darinya kecuali melalui perilaku terowongan kuantum. Medan gravitasi begitu kuat sehingga kecepatan lepas di dekatnya mendekati kecepatan cahaya. Tak ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya, dari sini diperoleh kata "hitam". Istilah "lubang hitam" telah tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang dalam arti biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua tidak dapat kembali. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati.
Lubang Hitam tercipta ketika suatu obyek tidak dapat bertahan dari kekuatan tekanan gaya gravitasinya sendiri. Banyak obyek (termasuk matahari dan bumi) tidak akan pernah menjadi lubang hitam. Tekanan gravitasi pada matahari dan bumi tidak mencukupi untuk melampaui kekuatan atom dan nuklir dalam dirinya yang sifatnya melawan tekanan gravitasi. Tetapi sebaliknya untuk obyek yang bermassa sangat besar, tekanan gravitasi-lah yang menang.
Supernova
Supernova adalah suatu ledakan dari sebuah bintang di galaksi yang mempunyai massa sangat besar. Bintang yang mengalami supernova akan tampak sangat cemerlang dan bahkan kecemerlangannya bisa mencapai ratusan juta kali cahaya bintang tersebut semula.
Gambar 3.2 Supernova 1987A pada awan Magellan
Katai Putih
Katai putih, juga adalah bintang kecil yang sudah tidak lagi bersinar, terdiri dari materi terdegenerasi. Katai putih diduga sebagai tahap evolusi terakhir bintang bermassa kecil dan menengah.
Gambar 3.3 Katai Putih yang mengorbit bintang Sirius

Sahabat.. AL-QURAN sudah menjelaskan lho..
Manusia mengetahui semua rangkaian kejadian jagat raya khususnya evolusi bintang, setalah melakukan penelitian panjang dan dengan berbagai peralatan dan teleskop yang canggih. Maka dapat disimpulkan bahwa ada yang menciptakan jagat raya ini yaitu Allah SWT dan bahwa kekuatan dan kebesaran Allah tidak dapat tertandingi. Allah secara jelas telah memberitahukan serangkaian proses ini dalam firman-Nya supaya manusia berfikir akan keagungan-Nya.

Artinya : “Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui,” ( QS. Al-An’am [6]:97 )
Ada cukup banyak ayat Al-Quran yang membahas tentang bintang. Hal ini dapat membuka pemikiran kita bahwa sesuatu yang Allah umpakan dalam ayat-Nya merupakan Sesutau yang patut untuk diketahui dan dipikirkan. 

Artinya : “ Demi bintang ketika terbenam, “ (QS. An-Najm [53]:1
Jika kita berpikir, jika ayat ini dilihat secara tanpa sengaja dapat membuat kita berpikir bahwa Allah SWT telah memberitahu kita 1400 tahun yang lalu, saat dimana ilmu pengetahuan belum berkembang pesat khususnya tentang ilmu perbintangan, bahwa bintang juga terbenam atau tidak bersinar lagi.

Artinya: “(Yaitu) bintang yang bersinar tajam,” (QS. Ath-Thariq [86]:3
Satu fakta menarik yang hangat dibicarakan saat ini adalah apa yang dikatakan dalam ayat di atas. Beberapa ilmuwan Muslim modern meyakini bahwa yang dimaksud dari ayat ini adalah bintang berdenyut atau bintang Pulsar.
Caner Taslaman, cendekiawan Muslum Turki, mengutip pndapat Mustafa Milvo (Turki), bahwa yang dimaksud dalam ayat di atas adalah pulsar. Alasannya, pertama, karakteristik benda langit yang disebutkan pada ayat di atas adalah berdenyut (mengetuk); merupakan sebuah bintang; menembus, menghujam, member. Kedua, tidak satupun planet dalam dalam tata surya yang menunjukkan sebuah kerakteristik seperti in, karena tidak ada planet yang mengeluarkan denyutan yang memberi kesan seperti degupan, tidak satupun merupakan bintang, semuanya benda langit yang dingin dan tidak satu pun yangmenghasilkan radiasi intensif.
Pulsar pertama kali ditemukan oleh Antony Hewish dan Jocelyn Bell pada tahun 1967. Mereka menemukan pembelokan waktu sejuta kali lebih besar dari dari yang dihasilkan matahari. Objek yang mereka temukan mengeluarkan denyutan yang teratur. Beberapa pulsar yang ditemukan, kecepatan berputar pada porosnya mencapai 716 kali per detik.
Pulsar
  
Sungguh Al-Quran yang sering kita baca memuat informasi yang diketahui dengan teleskop.

Jadi, dapat disimpulan bahwa bintang dilahirkan, hidup dan berakhir. Adapun akhir dari sebuah bintang tergantung dari massanya. Bintang yang berukuran besar akan berubah menjadi supernova terlebih dahulu kemudian menjadi lubang hitam. Materi yang dilepaskan bintang pada saat terjadinya Supernova akan menjadi benih bintang baru. Untuk bintang bermassa sedang, ia akan berubah menjadi bintang katai putih. Untuk bintang bermassa besar yang setelah meledak massanya 1.4 – 3 kali massa Matahari akan berubah menjadi bintang neutron. Sedangkan yang lebih besar dari 3 kali massa Matahari akan berubah menjadi lubang hitam (black hole).

Subhanallah yah.. (ala syahrini) ..
Maka dari itu sobat,,
1.                  Perlunya pengkajian lebih lanjut tentang alam semesta dari umat islam sendiri. Saatnya umat islam menjadi ilmuan terkemuka dan menyingkap berbagai rahasia alam semesta dan isinya. Jangan pernah mengesampingkan ilmu pengetahuan.

SETUJUU.. ?? ^_^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar