Hai hai hai ....
kali ini aku akan menguak fakta tentang EVOLUSI MATAHARI ..
ini dia nih..
kali ini aku akan menguak fakta tentang EVOLUSI MATAHARI ..
ini dia nih..
Evolusi Matahari
Matahari adalah bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan helium. Matahari termasuk bintang berwarna putih yang berperan sebagai pusat tata surya. Seluruh komponen tata surya termasuk 8 planet dan satelit masing-masing, planet-planet kerdil, asteroid, komet, dan debu angkasa berputar mengelilingi Matahari. samping sebagai pusat peredaran, Matahari juga merupakan sumber energi untuk kehidupan yang berkelanjutan. Panas Matahari menghangatkan bumi dan membentuk iklim, sedangkan cahayanya menerangi Bumi serta dipakai oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Tanpa Matahari, tidak akan ada kehidupan di Bumi karena banyak reaksi kimia yang tidak dapat berlangsung.
Nicolaus Copernicus adalah orang pertama yang mengemukakan teori bahwa Matahari adalah pusat peredaran tata surya pada abad 16. Teori ini kemudian dibuktikan oleh Galileo Galilei dan pengamat angkasa lainnya. Teori yang kemudian dikenal dengan nama heliosentrisme ini mematahkan teori geosentrisme (bumi sebagai pusat tata surya) yang dikemukakan oleh Ptolemeus dan telah bertahan sejak abad ke dua sebelum masehi. Konsep fusi nuklir yang dikemukakan oleh Subrahmanyan Chandrasekhar dan Hans Bethe pada tahun 1930 akhirnya dapat menjelaskan apa itu Matahari secara tepat.
Berbagai text book astronomi menjelaskan pada kita bahwa, suatu saat
Matahari akan mengembang menjadi Maharaksasa Merah dengan ukuran yang
sangat besar. Dengan ukuran yang besar ini akan mampu menelan
planet-planet dalam termasuk Bumi.
Sebagaimana sebuah bintang, Matahari juga mampu memancarkan cahaya
sendiri. Cahaya ini berasal dari energi yang dihasilkan oleh pembakaran
inti hidrogen menjadi inti helium di pusat Matahari. Pembakaran ini
tidak terjadi terus-menerus, karena hidrogen yang dijadikan sebagai
bahan bakar semakin lama akan semakin berkurang. Pembakaran (fusi)
hidrogen menjadi helium ini berlansung selama Matahari berada di deret
utama pada diagram Herzprung-Russel.
Apabila jumlah hidrogen di inti Matahari sudah habis, maka inti
matahari akan mengerut dan lapisan luarnya akan mengembang sehingga
diameter Matahari menjadi semakin besar. Posisinya pada diagram
Herzprung-Russel akan bergeser pada posisi bintang raksasa Merah (Red
Giant Star). Pada fase ini, jika temperatur sudah cukup tinggi, inti
Matahari kembali melakukan reaksi pembakaran yaitu pembakaran inti
helium menjadi inti carbon. Praktisnya, Matahari melewati 3 tahapan lagi
pada masa Raksasa ini. Yang pertama tahap Red Giant Branch (RGB) dimana
Matahari mengalami ekspansi untuk pertama kalinya yang disebabkan
kehabisan bahan bakar Hidrogen. Yang kedua tahap Horizontal Branch yang
bisa dikatakan stabil karena tidak terjadi perubahan luminositas maupun
radius dalam proses mengkonveksi inti Helium menjadi Karbon. Dan yang
terakhir tahap Asymptotic Giant Branch (AGB) yang merupakan tahap paling
tidak stabil karena terjadi Helium shell flash yang berulang-ulang.
Setelah melewati fase AGB Matahari akan kehilangan semua bakan bakar
pada intinya, sehingga Matahari akan terus mengerut dan menjadi bintang
katai putih (white dwarf).
Diperkirakan, dalam 7.5 milyar tahun, Bumi kita akan ditelan oleh
Matahari yang berada pada tahap Maharaksasa Merah (RGB dan AGB).
Sementara, 2 milyar tahun sebelum itu yaitu sekitar 5.5 milyar tahun
dari sekarang, luminositas Matahari akan meningkat dua kali lipat
sehingga menyebabkan Bumi menjadi sangat panas dan tidak bisa ditempati
makhluk hidup lagi. Dan segera setelah Matahari mencapai puncak tahap
Asymptotic Giant Branch (AGB), luminositasnya akan meningkat tajam
hingga beberapa ribu kali nilai luminositasnya sekarang.
Namun, ada satu teori lain yang menyatakan tentang pengurangan massa
Matahari. Menurut teori ini, walaupun radius dan luminositas Matahari
meningkat tajam Matahari masih menglami pengurangan massa yang
memungkinkan planet-planet dalam selamat dari ditelan oleh ekspansi
Matahari.
Berdasarkan spektrumnya,
bintang dibagi ke dalam 7 kelas utama yang dinyatakan dengan huruf O, B, A, F,
G, K, M yang juga menunjukkan urutan suhu,
warna
dan komposisi-kimianya. Klasifikasi ini dikembangkan oleh Observatorium
Universitas Harvard dan Annie Jump Cannon
pada tahun 1920an
dan dikenal sebagai sistem klasifikasi Harvard. Berdasakan klasifikasi
tersebut, Matahari
adalah sebuah bintang dengan kelas G2V,
berwarna kuning, bersuhu dan berukuran sedang.
Tabel 3.1
Karakteristik kelas-kelas spektra
Kelas
|
Warna
|
Suhu Permukaan °C
|
Contoh
|
Karakteristik garis
dalam spektrum
|
O
|
Biru
|
> 25,000
|
-
|
|
B
|
Putih-Biru
|
11.000 - 25.000
|
Helium dan Hidrogen
kuat
|
|
A
|
Putih
|
7.500 - 11.000
|
Garis-garis Hidrogen
mencapai intensitas paling tinggi
|
|
F
|
Putih-Kuning
|
6.000 - 7.500
|
Hidrogen melemah,
logam menguat
|
|
G
|
Kuning
|
5.000 - 6.000
|
Logam, terutama
kalsium sangat kuat
|
|
K
|
Jingga
|
3.500 - 5.000
|
Garis-garis metalik
maksimum, pita-pita molekuler muncul
|
|
M
|
Merah
|
<3,500
|
Banyak pita-pita
molekuler, spektrum violet lemah
|
Berikut
merupakan mekanisme dari evolusi Matahari.
Gambar
3.4 Perjalanan evolusi Matahari
sekian..^_^
Sorry, Just for your information... spica was in B class, not in O class, Thank you
BalasHapus