Rabu, 01 Agustus 2012

EVOLUSI MATAHARI

Hai hai hai ....
kali ini aku akan menguak fakta tentang EVOLUSI MATAHARI ..
ini dia nih..

Evolusi Matahari

Matahari adalah bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan helium. Matahari termasuk bintang berwarna putih yang berperan sebagai pusat tata surya. Seluruh komponen tata surya termasuk 8 planet dan satelit masing-masing, planet-planet kerdil, asteroid, komet, dan debu angkasa berputar mengelilingi Matahari. samping sebagai pusat peredaran, Matahari juga merupakan sumber energi untuk kehidupan yang berkelanjutan. Panas Matahari menghangatkan bumi dan membentuk iklim, sedangkan cahayanya menerangi Bumi serta dipakai oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Tanpa Matahari, tidak akan ada kehidupan di Bumi karena banyak reaksi kimia yang tidak dapat berlangsung.
Nicolaus Copernicus adalah orang pertama yang mengemukakan teori bahwa Matahari adalah pusat peredaran tata surya pada abad 16. Teori ini kemudian dibuktikan oleh Galileo Galilei dan pengamat angkasa lainnya. Teori yang kemudian dikenal dengan nama heliosentrisme ini mematahkan teori geosentrisme (bumi sebagai pusat tata surya) yang dikemukakan oleh Ptolemeus dan telah bertahan sejak abad ke dua sebelum masehi. Konsep fusi nuklir yang dikemukakan oleh Subrahmanyan Chandrasekhar dan Hans Bethe pada tahun 1930 akhirnya dapat menjelaskan apa itu Matahari secara tepat.
Berbagai text book astronomi menjelaskan pada kita bahwa, suatu saat Matahari akan mengembang menjadi Maharaksasa Merah dengan ukuran yang sangat besar. Dengan ukuran yang besar ini akan mampu menelan planet-planet dalam termasuk Bumi.
Sebagaimana sebuah bintang, Matahari juga mampu memancarkan cahaya sendiri. Cahaya ini berasal dari energi yang dihasilkan oleh pembakaran inti hidrogen menjadi inti helium di pusat Matahari. Pembakaran ini tidak terjadi terus-menerus, karena hidrogen yang dijadikan sebagai bahan bakar semakin lama akan semakin berkurang. Pembakaran (fusi) hidrogen menjadi helium ini berlansung selama Matahari berada di deret utama pada diagram Herzprung-Russel.
Apabila jumlah hidrogen di inti Matahari sudah habis, maka inti matahari akan mengerut dan lapisan luarnya akan mengembang sehingga diameter Matahari menjadi semakin besar. Posisinya pada diagram Herzprung-Russel akan bergeser pada posisi bintang raksasa Merah (Red Giant Star). Pada fase ini, jika temperatur sudah cukup tinggi, inti Matahari kembali melakukan reaksi pembakaran yaitu pembakaran inti helium menjadi inti carbon. Praktisnya, Matahari melewati 3 tahapan lagi pada masa Raksasa ini. Yang pertama tahap Red Giant Branch (RGB) dimana Matahari mengalami ekspansi untuk pertama kalinya yang disebabkan kehabisan bahan bakar Hidrogen. Yang kedua tahap Horizontal Branch yang bisa dikatakan stabil karena tidak terjadi perubahan luminositas maupun radius dalam proses mengkonveksi inti Helium menjadi Karbon. Dan yang terakhir tahap Asymptotic Giant Branch (AGB) yang merupakan tahap paling tidak stabil karena terjadi Helium shell flash yang berulang-ulang. Setelah melewati fase AGB Matahari akan kehilangan semua bakan bakar pada intinya, sehingga Matahari akan terus mengerut dan menjadi bintang katai putih (white dwarf).
Diperkirakan, dalam 7.5 milyar tahun, Bumi kita akan ditelan oleh Matahari yang berada pada tahap Maharaksasa Merah (RGB dan AGB). Sementara, 2 milyar tahun sebelum itu yaitu sekitar 5.5 milyar tahun dari sekarang, luminositas Matahari akan meningkat dua kali lipat sehingga menyebabkan Bumi menjadi sangat panas dan tidak bisa ditempati makhluk hidup lagi. Dan segera setelah Matahari mencapai puncak tahap  Asymptotic Giant Branch (AGB), luminositasnya akan meningkat tajam hingga beberapa ribu kali nilai luminositasnya sekarang.
Namun, ada satu teori lain yang menyatakan tentang pengurangan massa Matahari. Menurut teori ini, walaupun radius dan luminositas Matahari meningkat tajam Matahari masih menglami pengurangan massa yang memungkinkan planet-planet dalam selamat dari ditelan oleh ekspansi Matahari.
Berdasarkan spektrumnya, bintang dibagi ke dalam 7 kelas utama yang dinyatakan dengan huruf O, B, A, F, G, K, M yang juga menunjukkan urutan suhu, warna dan komposisi-kimianya. Klasifikasi ini dikembangkan oleh Observatorium Universitas Harvard dan Annie Jump Cannon pada tahun 1920an dan dikenal sebagai sistem klasifikasi Harvard. Berdasakan klasifikasi tersebut, Matahari adalah sebuah bintang dengan kelas G2V, berwarna kuning, bersuhu dan berukuran sedang.

Tabel 3.1 Karakteristik kelas-kelas spektra
Kelas
Warna
Suhu    Permukaan °C
Contoh
Karakteristik garis dalam spektrum
O
Biru
> 25,000
-
B
Putih-Biru
11.000 - 25.000
Helium dan Hidrogen kuat
A
Putih
7.500 - 11.000
Garis-garis Hidrogen mencapai intensitas paling tinggi
F
Putih-Kuning
6.000 - 7.500
Hidrogen melemah, logam menguat
G
Kuning
5.000 - 6.000
Logam, terutama kalsium sangat kuat
K
Jingga
3.500 - 5.000
Garis-garis metalik maksimum, pita-pita molekuler muncul
M
Merah
<3,500
Banyak pita-pita molekuler, spektrum violet lemah



            Berikut merupakan mekanisme dari evolusi Matahari.

Gambar 3.4 Perjalanan evolusi Matahari

sekian..^_^

1 komentar:

  1. Sorry, Just for your information... spica was in B class, not in O class, Thank you

    BalasHapus